Laman

Minggu, 04 September 2011

Pengertian Membaca

Untuk mengetahui perkembangan dari sebagian ilmu pengetahuan dan informasi lainnya, maka diperlukan membaca. Karena dengan membaca kita dapat mengenal dunia baru disekitar kita, bangsa lain, masa lalu dan sebagainya.

Dalam dunia pendidikan dan pengajaran,  aktivitas dan tugas membaca merupakan salah satu hal yang mutlak dilakukan. Sebagian besar pemerolehan ilmu pengetahuan didapatkan melalui aktivitas membaca. Keberhasilan dalam meraih kemajuan dan menyelesaikan studi akan sangat ditentukan oleh keterampilan membaca. Bahkan setelah menamatkan studi, keterampilan membaca akan sangat mempengaruhi keluasan dan kedalaman pandangan tentang berbagai masalah yang dihadapi.

Wajar jika ada ungkapan yang menyatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Tidak mengherankan jika Nabi Muhammad saw, menerima wahyu dari Allah swt, yakni perintah untuk membaca.

Pengertian tentang membaca sampai saat ini sangat banyak jumlahnya. Bentuk, isi, dan sifatnya pun beraneka ragam. Tarigan (1994:3) membatasi membaca sebagai suatu proses pengenalan, penafsiran, dan penilaian terhadap gagasan-gagasan yang berkenaan dengan bobot mental atau kesadaran total diri pembaca. Batasan ini mengandung arti bahwa membaca merupakan suatu proses yang kompleks dan rumit yang tergantung pada perkembangan bahasa pribadi, latar belakang pengalaman, kemampuan kognitif, dan sikap terhadap bacaan. Kemampuan membaca merupakan akibat dari penerapan faktor-faktor tersebut sebaik sang pribadi berusaha mengenali, menginterpretasi, dan mengevaluasi gagasan-gagasan atau ide-ide dalam bahan  tertulis.

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlibat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson 1960 : 43-44).

Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal tidak hanya sekedar  melafalkan tulisan,  tetapi juga melibatkan aktivitas visual,  berpikir tetapi dari segi lingusitik, membaca dalam suatu proses penyediaan  dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian. Sebuah aspek pembacaan sandi adalah pengubahan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup perubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna. (Anderson 1972 : 10).

Kusyanto (1988: 2) menyimpulkan bahwa pengertian membaca adalah suatu kombinasi dari pengenalan huruf, intellect, emosi yang dihubungkan dengan pengetahuan si pembaca untuk memahami suatu pesan yang tertulis. Menurut Kusyanto, yang kurang lebih sama seperti yang diungkapkan Alien dan Valette (1977), untuk seorang pemula membaca berarti mengenal simbol dari sebuah bahasa.

Berdasar pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa  kemampuan membaca  adalah  kesanggupan  atau  keterampilan  seseorang  memetik  serta memahami makna, baik yang tersirat maupun yang tersurat dan paham tertulis untuk memperluas wawasan dan mencapai suatu tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar